Pendahuluan
Nabi Muhammad adalah sosok terpopuler seteleh Beliua di utus oleh Allah SWT sebagai nabi terakhir. Beliau membawa penerangan bagi semua umat di dunia ini dan menjadi penyempurna agama-agama sebelumnya. Namanya sering disebut-sebut, keluhuran budi pekertinya menjadi suri tauladan bagi semua umat. Beliau lahir di tengah-tengah masyarakat arab jahiliah. Saat Rosul berusaha menerangi dan meluruskan banyak yang menentangnya. Walaupun demikian Rosul tetap berusaha terus menerus. Dan akhirnya Beliau berhasil.
Bangsa Arab Sebelum Islam
Bangsa arab merupakan bangsa yang keadaan alamnya sangat tandus dan kering, karena sebagian besar permukannya terdiri dari padang pasir. Tetapi ada bagian tertentu yang selalu berair dan mengalir sampai ke laut.
Bangsa Arab termasuk rumpun bangsa Smit, yaitu keturunan Sam ibn, serumpun dengan bangsa Babilonia, Kaldea, Asyuria, Ibrani, Phunisia, dan Habsyi. Para sejarawan Arab membagi bangsa Arab atas dua kelompok besar, yaitu Arab Baidah dan Arab Baqiyah. Ke dua bangsa tersebut sudah ada jauh sebelum Islam lahir.
Dari segi pemukimannya, bangsa Arab dapat dibedakan atas ahl al-badwi dan ahl al-hadlar. Kaum badwi adalah penduduk padang pasir. Mereka tidak memiliki tempat tinggal tetap, hidupnya berpindah-pindah untuk mencari mata air dan padang rumput, karena penghidupn mereka dengan beternak, tetapi mereka hidup secara nomaden, sehingga mereka tidak banyak memberi peluang untuk membangun peradaban. Oleh karena itu sejarah tidak diketahui secara jelas. Ahl al-hadlar yaitu penduduk yang sudah bertempat tinggal di kota-kota dan pemukiman yang subur. Mereka hidup dengan berdagang, bercocok tanam, dan industri. Bangsa ini berbeda dengan bangsa badwi, mereka memiliki peluang besar untukmembangun peradaban, sehingga sejarah mereka bisa diketahui secara jelas.
Dalam struktur masyarakat Arab terdapat kabilah sebagai intinya. Ia adalah organisasi keluarga besar yang biasanya hubungan antara anggota-anggotanya terikat oleh pertalian darah (nasab}. Sebuah kabilah dipimpin oleh seorang kepala yang disebut syaikh al-qabilah, yang dipilih oleh anggota paling tua. Solidaritas kesukuan atau ashabiyah qabiliyah dalam kehidupan masyarakat Arab sebelum Islam sangat kuat.
Zaman jahiliah adalah zaman sebelum lahirnya islam. Zaman ini dibagi menjadi dua yaitu zaman jahiliah pertama dan zaman jahiliah kedua. Zaman jahiliah pertama tidak dapat diketahui sejarahnya tetapi zaman jahiliah kadua dapat diketahui dengan jelas. Pada zaman jahiliah ini sebenarnya masyarakat Arab sudah mengatahui ilmu pengetahuan, karena kemerosotan moral maka labal jahiliah diberikan kepadanya.
Bangsa Arab jahiliah mempunyai beberapa pasar untuk transaksi jual beli dan pambacaan syair. Setiap tahun diperlombakan pembacaan syair. Tujuh syair terbaik ditulis dengan tinta emes dan digantungkan di Ka’bah. Ka’bah sudah ada sejak islam belum ada dan selalu dikunjungi oleh bangsa Arab dari seluruh penjuru jazirah untuk melaksanakan haji.
Beberapa kabilah yang pernah menguasai mekah antara lain Amaliqah, Jurhum. Khiza’ah, danQuraisy. Quraisy merebut kekuasaan dari Khiza’ah dibawah pimpinan Qushai. Qushai mendirikan dar al-nadwah untuk tempat musyawarah bagi penduduk Mekah. Selain itu, Ia juga mengatur urusan-urusan Ka’bah dengan membentuk al-siqayah, al-rifadah, al-liwa, dan al-hijabah. Keempat badan ini dipegang oleh anak cucu Qushai sampai pada Abd al-Muthallib, kakek Rosulullah saw. Sebagian besar bangsa Arab jahiliah adalah penyembah berhala. Setiap kabilah memiliki patumg sendiri. Di Ka’bah juga bertengger 360 patung. Ada empat patung yang terkenal yaitu Lata, Uzza, Manah, dan Hubal milik kabilah Quraisy. Sebenernya mereka percaya kepada Allah sebagai pencipta, pengatur dan penguasa alam semesta. Tetapi, dia ingkartentang hidup sesudah mati. Mereka menyembah patung untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kepercayaan kepada Allah adalah sisa ajaran Ibrahim as. Adapula kabibilah yang menyembah binatang atau Shabiah.
Muhammad Saw Sebelum Kenabian.
Risulullah saw terlahir dari kalangan bangsawan Quraisy. Beliau termasuk dalam keturunan Ismail as. Keluarga Muhammad termasuk dalam salah satu penguasa Ka’bah. Rosulullah lahir dalam keadaan yatim. Kehidupan Beliau pada waktu kecil sangat sengsara. Sampai dia diasuh oleh Abu Thalib, dia sangat menyayangi Muhammad, dia pergi kemana pun Muhammad selalu diajak. Pada saat Muhammad berusia 15 tahun terjadi perang fajar atau pendurhakaan. Muhammad pada waktu itu ikut memunguti anak panah pamannya. Perang ini mengahasilkan kesepakatan persyarikatan disebut hilf al-fudlul yaitu sumpah utama. Tujuannya yaitu memberi perlindungan kepada orang yang teraniaya di kota Mekah.
Muhammad pada usia 24 tahun berdagang ke Syria . karena kepandaian Muhammad menarik pembeli dan juga mempunyai akhlak yang mulia Khadijah jatuh cinta kepadanya. Dan akhirnya menikah Muhammad berusia 25 tahun dan khadijah 40 tahun.
Diangkat Menjadi Rosul
Pada 17 Ramadlan tahun 13 sebelum hijrah, Muhammad mendapat wahyu dari Allah SWT melalui Jibril. beliau mendapatkan wahyu yang pertama yaitu surat al-Alaq. Penobatan Muhammad menjadi Rosulullah ditandai dengan turunnya wahyu kedua yaitu Surat al-Mudatstsir.
Mendakwahkan Islam dan Reaksi Quraisy
Orang yang pertama kali menyatakan beriman adalah Khadijah, Ali ibn Abi Thalib dan Zaid ibn Haritsah. dan diikuti oleh para sahabat Muhammad. Di Mekah ditempuh dengan tiga tahap yaitu dakwah dengan diam-diam, dakwah semi terbuka, dan yang terakhir yaitu dakwah terbuka.
Menurut Syalabi ada lima faktor penyabab orang Quraisy menentang dakwah Rosulullah, yaitu:
1. Persaingan pengaruh dan kekuasaan.
2. Persamaan derajat.
3. Takut dibangkitkan setelah mati.
4. Taklid kepada nenek moyang.
5. Perniagaan patung.
Orang-orang Yatsrib masuk Islam
Sudah menjadi kebiasaan Rosulullah setiap musim haji mengunjungi kemah-kemah haji untuk melakukan dakwah. Oleh karena itu orang-orang terkamuka di Yastrib mulai tertarik. Mereka pun berikrar tidak menyekutukan Tuhan, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membumuh anak-anak, tidak memfitnah, dan tidak mendurhakai Muhammad saw. peristiwa ini dikenal dengan Baiah al-Aqabah al-Ula(Baiat Aqabah Pertama). Dan pada beberapa saat kemudian terjadi Baiah Aqabah kedua (Baiah al-Aqabah al-Tsaniyah).
Hijrah ke Yastrib
Kehidupan Rosulullah terncam oleh kaum Quraisy. Sehingga Rosulullah meminta para sahabatnya untuk hijrah ke Yatsrib. Tetapi Rosulullah baru berangkat ke Yatsrib selah semua kaum muslimin sudah pergi ke Yatsrib. Rosulullah membangun masjid di kota Yatsrib. sejak kedatangan Rosulullah Yatsrib berubah nama menjadi Madinah al-Rasul atau al-Madinah al-Munawwarah.
Pembinaan Masyarakat dan Peletakan Dasar-dasar Kebudayaan Islam. Tugas utama Rosulullah adalah membimbing masyarakat Madanah yang baru terbentuk. Rosulullah membangun Masjid Quba dan Masjid Nabawi. Rosulullah dan para sahabat mengajarkan kehidupan sesuai dengan ajaran Islam. Rosulullah mengadakan perjanjian dengan penduduk non muslim Madinah, dalam perjanjian ini ditetapkan hak kemerdekaan memeluk agamanya masing-masing. dengan perjanjian ini kota Madinah menjadi Madinahal-Haram yang artinya yang sebenarnya. Beberapa asas mayarakat Islam yang diletakkan Rosulullah antara lain al-ikha (persaudaraan), al-musawah (persamaan), al-tasamuh (toleransi), al-tasyawur (musyawarah), al-ta’awun (tolong menolong) dan al-adalah (keadilan).
Memelihara dan Mempertahankan Masyarakat Islam.
Setelah begitu banyak orong yang percaya kepada Rosulullah kekuatan Islam mulai diperhitungkan. Kekuatan yang nyata memusui Islam, yaitu orang-orang Yahudi, orang-orang munafik dan kafir Quraisy dengan sekutunya.
Rongrongann kaum Yahudi
Kaum Yahudi Madinah yaitu Bani Qainuqa, Bani Nadlir dan Bani Quraidhah. Kaum yahudi ini berusaha menghentikan perkembangan Islam yang begitu pesat dengan cara menipu, menghasut, memprovokasi dan cara-cara yang lain supaya mereka meninggalkan agamanya.
Rongrongan orang-orang munafik
Orang-orang munafik sering kali mengaku beriman kepada Rasulullah, namun juga tidak jarang mereka menghalangi orang lain masuk Islam. Mereka juga mengadakan hubungan baik dengan kaum Yahudi untuk bersama-sama menghancurkan muslimin.
Rongrongan kafir Quraisy dan sekitarnya.
Dengan berpindahnya Rosulullah ke Madinah tidak menyurutkan kafir Quraisy untuk memusuhi kaum muslimin. Allah menurunkan ayat yang mengizinkan muslimin mengangkat senjata untuk melawan kafir Quraisy. Terjadi banyak peperanggan antara kaum muslimin dangan kafir Quraisy, diantaranya perang Khandaq, disebut perang Khahad karena kaum muslimin menggunakan parit sebagai benteng pertahanan. Ada juga perang Ahzab, karena musuh yang menyerang Madinah terdiri dari golongan yang bersekutu. perang ini dituturkan dalam al-Qur’an surat ke-33 yang sesuai dengan nama perang ini, yaitu al-Ahzab.
Fase Perjuangan setelah Perang Ahzab
Pada bulan Dzu al-qa’dah 6 H Rosulullah dan sekitar 10.000 sahabatnya berangkat ke Mekah untuk menunaikan umrah dan haji. Mereka berangkat ke Mekah tanpa membawa senjata supaya tidak ada prasangka yang bukan-bukan dari kaum Quraisy. Tetapi, kaum Quraisy tetap saja tidak memperbolehkan muslimin masuk Mekah.
Rosulullah mengutus Utsman ibn Affan untuk menemui kaum Quraisy guna menyampaikan kedatangan mereka ke Mekah. Akan tetapi ada desas-desus bahwa Utsman ibn Affan dibunuh. Termakan oleh desas-desus tersebut Rosulullah mengadakan sumpah setia berperang sampai tercipta kemenangan, sumpah setia ini disebut baiah al-ridlwan. sumpah setia ini menggetarkan kaum Quraisy dan mereka membebaskan Utsman dan mengutus Suhail ibn Amr al-Amiri untuk mengadakan perjanjian damai dengan kaum muslimin. perjanjian ini dikenal dengan nama Hudaibiah yang pokoknya sebagai berikut:
§ Segala permusan antara kedua pihak dihentikan selama 10 tahun.
§ Setiap orang Quraisy yang dating kepada kaum muslimin tanpa seizing walinya harus ditolak dan dikembalikan.
§ Setiap arang Islam yang menyerahkan diri kepada pihak Quraisy tidak akan dikembalikan;
§ Setiap kabilah yang ingin bersekutu dengan kaum Quraisy maupun dengan kaum muslimin tidak boleh dihalang-halangi oleh salah satupihak yang membuat perjanjian ini.
- Kaum Muslimin tidak boleh memasuki Mekah pada tahun ini, namun diberi kesempatan pada pada tahun berikutnya dengan syarat tidak membawa senjata, kecuali pedang dalam sarungnya dan tidak tinggal di Mekah lebih dari tiga hari. Dalam peristiwa ini Rosulullah menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam berdiplomasi. Perjanjian ini walaupun kelihatannya merugikan Muslimin tetapi malah banyak menguntungkan Muslimin. Rosulullah mulai mengirimkan surat kepada kepala-kepala Negara disekitar jazirah Arab. Usaha Rosulullah mendapat banyak tantangan dan banyak mengakibatkan peperangan. Rosulullah tidak putus asa da akhirnya berhasil.
Pada tahun 9 H para utusan kabilah-kabilah Arab dating menghadap Rosulullah menyatakan masuk Islam. Disusul oleh perutusun dari Yaman dan sekitarnya pada tahun 10 H. Oleh karena itu, tahun tersebut disebut tahun perutusan atau ‘am al wufud. Setelah Rosulullah berjuang kurang lebih 20 tahun, Islam mulai merata di jazirah Arab. Bangsa Arab yang sebelumnya terpecah belah, kini mulai bersatu padu dibawah satu pemimpin yaitu Rosulullah dan bernaung di bawah satu panji yaitu panji Islam.
Haji Wada’ dan Akhir Hayat Rosulullah
Pada tanggal 25 Dzu al-Qa’dah 10 H Rosulullah bersama 100.000 sahabatnya pergi dari Madinah ke Mekah untuk menunaikan haji. Tepat ditengah hari di Arafah, beliau meyampaikan pidato yang sangat penting, sehingga pidato tersebut dikenal dengan khuthbah al-wada’I atau pidato perpisahan. Pidato ini sangat penting karena berkaitan dengan hubungan antar manusia maupun manusia dengan penciptanya. Sekitar tiga bulan sesudah menunaikan ibadah haji, Rosulullah menderita demam beberapa hari. Beliau menunjuk Abu Bakar untuk menggantikannya mengimami shalat jamaah. pada hari senin 12 Rabiul Awwal 11 H bertepatan 8 juni 632 M Rosulullah menghembuskan nafas terakhir dalam usia 63 tahun.