Teori-teori Sosiologi

Minggu, 05 Juni 2011

George Herbet Mead

Biografi

Mead lahir di Sounth Hatley Massachustts 27 Februari 1863. Ia mendapatkan pendidikan terutama di bidang filsafat dan aplikasinya terhadap kajian psikologi social. Mendapatsarjana muda dari Oberlin College (tempat ayahnya menjadi professor) di tahun 1883 dan beberapa tahun kemudian menjadi guru dasar, menjadi mantra ukur di KA dan memberikan les prevat. Tahun 1887 Mead meneruskan pendidikan di Harvard. Setelah beberapa tahun kuliah di Harvard maupun di Universitas Leipzig dan Berlin, Mead di tawari menjadi dosen di Universitas Michigan tahun 1891. Penting untuk di catat bahwa Mead tak pernah menerima gelar sarjana (SI). Tahun 1894, atas undangan John Dewey, ia pindah ke Universitas Chicago dan tetap di situ hingga akhir.

Pendahuluan

Mengakaji interaksi social antar manusia menjadi sesuatu yang sangat menarik, sebab manusia adalah makhluk yang sangat kreatif. Tidak saja ia mampu menciptakan produk-produk fisik yang merupakan bagaian dari kebudayaan, peradaban dan peninggalan-peninggalan yang masih bisa dinikmati semua pelaku keidupan  tetapi lebih penting dari itu, manusai mampu menciptakan kehidupan social mereka sendiri plus pernik-pernik di dalamnya.

Setiap manusia butuh bergaul dengan manusia lain, karena itulah yang di ciptkan bahasa, baik bahasa verbal maupun non-verbal. Baik bahasa yang muncul lewat percakapan atau sekedar gerak tangan, kedipan mata, gerak tubuh maupun lemah dan kerasnya suara. Manusia ingin pintar dalam memutuskan suara maka dengan mind yang di miliki ia bisa menimbang-nimbangmankalah yang banyak pilihan yang akan menjadi keputusan yang harus di ambil.

Gagasan-gagasan Mead dibukukukan dan di kembangkan oleh sosiologi-sosiologi generasi berikutnya yang juga murid-muridnya. Hal ini tidak lepas dari pekerjaan para murid dan kolega-kolega Mead yang begitu rajin yang mengoleksi catatat-catatat kuliah dosennya tersebut (Gordon Marshall
,1998: 403). Murid-murid Mead juga terkenal menjadi sosiologi berpengaruh adalah William James,Howard Becker,William I. Thomas dan Herbert Blumer. Murid-muridnya di Universitas Chicago seperti Kimball Young, Everett C Hughes dan Herbert Blumer penyebar awal dari pendekatan ini. Dalam sosiologi, orang-orang yang masuk kelompok ini dikenal sebagai Mazhab Chicago (Chicago School) atau tokoh-tokoh yang mengembangkan pendekatan interaksime simbolek.

Gagasan-gagasan dari Mead

Masyarakat Mikro dan Makro

                Mead berkeinginan membangun teori yang mengabungkan antara fenomena mikro dan makro. Oleh karenanya, ia menyatkan bahwa ada 3 elemen yang berhubungan individu meliputi

1.       Indivedu biologis

2.       Masyarakat mikro

3.       Masyarakat makro

Masyarakat mikro mulai mempengaruhi individu kemudian di susul masyarakat makro dan barukah linkungan fisik. Dari ketiga pengaruh kemudia muncul perilaku.

                Menariknya, Mead memberikan penjelasan tetang masyarakat di mulai dari sesuatu yang bersifat makro, dengan terlebih dahulu memulai pada anggapan dasar bahwa manusai merupakan makhluk atau individu biologis. Tidak selamanya individu menjadi makhluk biologis sebab dengan adanya interaksi soaial. Uniknya interaksi soaial soaial tidak berjalan sekali atau baerlangsung terus- menerus.

Contoh  proses biologi dan social yang membentuk perilaku manusia

Pada awal individu, ia benar-benar sebagai makhluk biologis yang polos yang di pengaruhi lingkungan tetapi setelah masuk dalam kehidupan social, iamempengaruhi kehidupan social.

Simbol

                Seperti objek social lain, symbol di gunakan dan didefinisikan sesuai penggunaan dalam interaksi social. Simbol mewakili apapun yang individu setuju. Dengan demikian juga, symbol harus memilii makna-makna yang merupakan representasi sesuatu. Jika sesuatu tidak mewakili apapun atau hanya memiliki satu makna saja, ia tidak bisa dikatakan symbol. Missal warna merah mewakili makna berani sedangakan biru mewakili makna keagungan.

                Simbol bersifat luas, sehingga yang di maksudkan tidak hanya di hubungkan dengan warna semata, tetapi bisa di tampakan pada bentuk lain yang bersifat beragam, seperti bahasa, ekspresi muka, keras lemahnya suara dan budaya. Mead menyatakan bahwa mengakaji symbol dalam kehidupan manusia menjadi penting, karena disebabkan maknayang ditunjukan. Bentuk-bentuk seperti objek, gagasan, keyakinan, nilai-nilai dan kondisi sesuatu yang sedang tejadi.

                Bagaimana makna bisa tidak sama antara satu individu dengan indivedu lain……?     Bagaimana makna bertahan…..?  bagaimana makana hilang dan di dapat kembali….?. semuanya pertayaanya bisa di kembangkan dengan penemuan symbol-simbol seperti yang sudah di pelajari oleh mead dan tokoh-tokoh interaksionisme simbolik.

Arti Penting Mind dalam Interaksi Sosial

                Tulisan mead yang tidak kalah pentingnya adalah pembicaraan tentang mind, Mead menyatakan bahwa mind adalah tindakan yang mengunakan simbol-simbol  dan mengarahkan symbol-simbol menuju self (diri).

                Dengan mind, simbol-simbol yang beragam bisa di manipulasi. Aktivitas yang di mainkan mind bisa berupa komunikasi dengan orang lain, tetapi bisa juga merupakan percakapan dengan self, dengan diri kita atau denga symbol-simbol yang kita pahami atau akan kita manipulasi.

Pentingnya Self dalam Interaksi Sosial

                Untuk memberikan gambaran tentang interaksi social, Mead mejelaskan tentang arti pentingnya self. Self akan berkembang dan lengkap jika seseorang secara relative yakin bahwa makna yang siberikan individu pada symbol hampir sama denga makna yang di berikan kepada orang lain.

Simbol digunakan untuk berkomunikasi dengan self. Simbol juga bisa digunakan berkomunikasi dengan orang lain. Berkat pengembangan-pengembangan symbol tersebut, selfpun bersifat dinamis ia akan mengalami perubahan-perubahan setiap saat ketiaka individu-individu berinteraksi.

Arti Penting Sosialisasi

                Kaum fungsionalis memandang sosialis sebagai bentuk perkasa terhada masyarakat dan untuk memaksakan nilai-nilia, sikap, kebiasaan maupunkeyakinan terhadap individu.  Misal pada tulisanya Email Durkheim, khususnya tentang fakta social individu di asumsikan dengan posisi statis.(individu di asumsikan sekedar membebek apa yang terjadi kemauan masyarakat.) masyarakat menghendaki agar individu-individu melakukan sesuatu seperti yang di miliki masyarakat.

                Namun, Mead melihat sosialisasi secara berbeda. Ia tidak menjelaskan sebagai akibat keperluan masyarakat, melainkan sosialisasi di jelaskan sebagai individu yang mempelajari makna yang berubah-ubah dari symbol yang berarti.



Daftar Pustaka

Dwi Susilo Rachmad k. 20 Tokoh Sosiologi Modern. Arruzz media. Yogyakarta. 2008

Douglas J. Goodman George Ritzer. Teori Sosiologi Modern. Kencana prenada media group. Jakarta. 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar